Perkenalkan, gue Alfian. Lengkapnya Alfian
Arby. Atau lebih kerennya lagi Bobby. Mungkin agak sedikit aneh terdengar. Dari
yang namanya Alfian, bisa menjadi Bobby. Tapi itulah realita yang ada selama 20
tahun gue hidup sampai saat ini. Gue lahir di Padangsidempuan. Sebuah kota yang
lumayan gede yang penuh dengan wajah-wajah aneh.
Gue asli Batak. 100% BATAK TULEN. Bokap gue
bernama Syaiful Syah Saragih, dan nyokap gue Lismah Faridah Sitorus. Namun
meskipun gue Batak, orang-orang yang kenal gue gak percaya kalau gue Batak.
Karna mereka bilang tampang gue gak mewarisi tampang orang Batak. (Emang
tampang orang Batak gimana??)
Sekilas gue emang ganteng (kata orang). Tapi
itu gak bisa menjadi alasan yang membuat gue berpaling dari suku gue. Orang
Batak gak semuanya memiliki scary face (alias tampang menakutkan). Namun
sebagian besar emang mendominasi. Mungkin gue aja yang kurang beruntung untuk
mewarisinya.
Gue anak ketiga dari lima bersaudara. Abang
gue yang pertama bernama Irfan Syah, dan yang kedua Auliya Fadli. Sedangkan
kedua adik cewek gue bernama Hilda Rizki dan Amaliya Nurul Fadhilah. Bukan
berarti karna gue anak ketiga, gue adalah campuran dari keduanya. Gue tetep
asli JANTAN.
Sewaktu masih kecil (katakan balita), gue itu
termasuk anak yang cengeng dan manja. Kedua sifat yang menurut gue tidak pernah
diharapkan oleh anak laki manapun. Mungkin sifat ini lahir ketika nyokap gue
mengharapkan anak perempuan. Tapi yang lahir malah anak laki-laki (sungguh tragis).
Sehingga sifat cengeng dan manja itupun melekat pada gue. Namun gue bersyukur
sifat itu gak sampai menjamur hingga gue dewasa. Meskipun terkadang muncul saat
momen-momen tertentu.
Masa kecil merupakan masa yang begitu
menyenangkan sekaligus menyakitkan. Menyenangkan karna segala sesuatu yang
diinginkan bisa terkabulkan. Dan yang menyakitkannya selalu menjadi objek
kejahilan dari orang-orang yang haus akan tangisan anak kecil. Terlebih-lebih
kalau nangis tapi tidak keluar suara. Sungguh aaaaaaaaaaaaamaaat menyakitkan.
Kita semua mungkin pernah mengalaminya. Eits, itu dulu. Sekarang giliran gue
yang beraksi.
Tidak banyak yang gue ceritain tentang masa
kecil gue. Karna menurut gue itu sunggu tragis. Gue akan bercerita tentang
pengalaman dan kehidupan gue yang lain.